Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Harya Wibisana menyatakan statement menarik bahwa 65% pekerjaan saat ini akan hilang 10 tahun mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan pada Musyawarah Nasional Ikatan Auditor Kepegawaian Republik Indonesia awal bulan juli 2018. Tranformasi pekerjaan berbasis kertas (paper base) menjadi less paper dan kemudian menjadi paper less di BKN merupakan keberhasilan selama beliau memimpin BKN. Sebagian besar urusan pekerjaan di BKN saat ini telah berbasis teknologi informasi sehingga tingkat kinerja menjadi efisien dan efektif. Pernyataan yang beliau sampaikan pasti memiliki dasar, telah mengalami, akan terjadi, dan bagi kita (PNS) merupakan early warning agar bersiap menghadapi 10 tahun mendatang itu. Penulis menilai bahwa beliau merupakan salah satu pimpinan yang visioner, telah memikirkan kondisi dan kemungkinan mendatang.
Realita pemanfaatan teknologi yang merubah tata nilai kehidupan
Coba kita sedikit menengok berbagai fakta terkait dengan pemanfaatan teknologi yang benar-benar mampu merubah pola kehidupan masyarakat yang lebih efisien. Penulis akan memberikan gambaran, antara lain:
Contoh tersebut diatas merupakan sebagian bagian yang sangat kecil dari menggunaan jaringan komputer/jaringan internet.
4.0 Industrial Revolution (Revolusi Industri 4.0)
Fenomena yang telah dipaparkan diatas lambat laun pasti akan lebih kencang lagi prosesnya, kehadiran teknologi informasi menggantikan beberapa fungsi rangkaian kehidupan, dalam kehidupan teknologi informasi telah dimanfaatkan secara universal oleh siapapun, dimanapun berada, tidak ada batas usia, tidak mengenal jabatan dan seterusnya. Secara alamiah manusia membutuhkan alat yang mendukung kenyamanan bagi berbagai aktifitas kehidupannya.
Teknologi Informasi adalah indikator dari kebangkitan Revolusi Industri ke 4 (4rd Industrial Revolution) ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi yang dimanfaatkan secara masif oleh yang masyarakat. Internet of Thing demikian disebutkan dalam berbagai literature yang berkaitan Revolusi Industri ke 4. Manusia bahkan akan hidup dalam ketidakpastian (uncertainty) global, terjadi disruption (gangguan), penjungkirbalikan pada semua tata kehidupan manusia, tidak ada batas-batas yang jelas tentang berbagai hal, sebagai contoh batas negara menjadi kabur karena arus transaksi perdagangan berbasis online, informasi masuk tak terbendung dari semua penjuru dunia, kontak fisik dan interaksi masyarakat diwakili dengan berbagai aplikasi sosial media.
Hal tersebut diatas juga mulai menggejala pada organisasi korporasi dan pemerintahan, sebagai contoh transaksi elektronik (maski tidak menggunakan bukti legal misal tandatangan dan stempel) sudah menjadi bukti transaksi yang lazim dan sah. Pada Organisasi Publik / Pemerintah misalnya mulai digunakannya berkas elektronik untuk proses Kenaikkan Pangkat Regular dengan menggunakan istilah lesspaper (sedikit kertas) dan akan terus menjadi paperless (tanpa kertas), contoh lain pengajuan dan pembayaran pajak dengan menggunakan e-filling sehingga wajib pajak tidak perlu berjubel dikantor pajak.
Revolusi Industri 4.0 peluang atau ancaman?
Kemajuan teknologi yang merupakan penggerak Revolusi Industri 4.0, dimana kemajuan teknologi tersebut diwakili keberadaan teknologi informasi yang diwujudkan dalam berbagai fasilitas aplikasi, penggunaan jaringan internet dan atomatisasi peralatan mekatronika lainnya tetap meninggalkan permasalahan yang merupakan tantangan dimasa mendatang. Wolter mengidentifikasi tantangan sebagai berikut:
Suatu realita yang tidak dapat dipungkiri bahwa otomatisasi akan menghilangkan banyak pekerjaan, bila dikaitkan dengan kontek statemen yang ’65 % pekerjaan saat ini akan hilang 10 tahun mendatang’, maka dampak ini yang saat ini menjadi bahan renungan bersama.
Irianto (2017) menyebutkan bahwa tahun 2020 struktur kerja berubah menjadi 1) pemecahan masalah yang kompleks 2) berpikir kritis 3) kreativitas 4) manajemen orang 5) kerjasama dengan orang lain 6) kecerdasan emosional 7) penilaian dan pengambilan keputusan 8) orientasi layanan; 9) negosiasi dan 10 fleksibilitas kognitif.
Bagaimana PNS mempersiapkan diri memasuki Revolusi Industri 4.0
Apakah kita (PNS) siap menghadapi kemungkinan 10 tahun mendatang?, hal ini tidak cukup hanya direnungkan tetapi yang dipikirkan sekarang harus mulai direncanakan dan dikerjakan mulai sekarang, karena waktu tidak akan kompromi dan akan melaju terus. Berikut beberapa hal yang sekiranya dapat dikerjakan, antara lain;
"65% Pekerjaan Hari ini akan Hilang 10 tahun mendatang" merupakan hal yang nyata dan pasti akan terjadi, maka bersiap hari mulai sekarang akan membantu memperkecil resiko terimbas karenanya.
Ditulis Oleh: Eko Boedijanto
Auditor Kepegawaian Muda Kanreg I BKN Yogyakarta
SUMBER : http://kanreg1bkn.id/bknone/artikel-24-tantangan-asn-pada-revolusi-industri-40.html