(0362) 3301891
bkpsdm@bulelengkab.go.id
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA AIR TERJUN SEKUMPUL

Admin bkpsdm | 08 Oktober 2018 | 3553 kali

                                                                                        PENDAHULUAN

Kabupaten Buleleng dengan Ibukota Singaraja merupakan kabupaten terluas dan terletak membentang di belahan utara Pulau Bali. Dari sisi histori jaman kolonial Belanda pernah menjadi ibukota provinsi Soenda Ketjil yang mewilayahi Bali, NTB dan NTT. Kabupaten Buleleng adalah pintu gerbang utara Pulau Bali dari jaman dahulu sehingga terlihat perbedaan yang sangat mencolok dari karakteristik masyarakat urban yang cenderung egaliter serta dinamis dalam menerima perubahan. Berbagai tradisi dan budaya etnis tumbuh dan berkembang damai memberikan warna heterogen komunitas yang multikultural secara damai.

Dari sisi topografi geografis dan topografi wilayah Kabupaten Buleleng yang Nyegara Gunung memberikan kelebihan tersendiri untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata baik alam maupun kehidupan sosialnya. Kondisi Nyegara Gunung ini juga menimbulkan perpaduan hawa laut dan hawa gunung yang sangat cocok dengan iklim tanaman buah-buahan, sehingga Buleleng menjadi daerah gudangnya buah-buahan di Bali. Buleleng dengan panjang pantai kurang lebih 144 km menyimpan banyak potensi di bidang kelautan khususnya terumbu karang dengan pantai yang berpasir hitam maupun berpasir putih (di kawasan Taman Nasional Bali Barat). Hal ini merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan untuk menjadi obyek wisata khususnya agrowisata dan ekowisata.

Dengan mengetahui kondisi serta potensi yang dimiliki, Kabupaten Buleleng harus mulai dan terus berbenah di berbabagai bidang seperti infrastruktur, informasi dan teknologi, keamanan dan kenyamanan, tempat tujuan wisata, termasuk dalam pengembangan kebudayaan. Beberapa isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian dalam bidang pariwisata di Kabupaten Buleleng diantaranya :

  • Globalisasi yang semakin tidak terbatas akan menghilangkan jejak kebudayaan dan kesenian lokal apabila tidak adanya inovasi dan kreatifitas dalam pelestariannya.
  • Meningkatnya kebutuhan wisatawan untuk mendapatkan sambutan yang baik, pelayanan yang cepat dan tepat waktu serta kenyamanan dan keamanan ketika berwisata
  • Cepatnya kemajuan dunia IT menuntut sektor pariwisata untuk bisa lebih beradaptasi dan dapat memanfaatkan fasilitas IT sehingga akan semakin memberikan informasi yang lebih tersebar dan massal.
  • Kebutuhan yang tinggi atas fasilitas daya dukung pariwisata yang memiliki kualitas dan kuantitas yang mampu menampung wisatawan.
  • Tingginya kebutuhan akan SDM pariwisata yang berkompetensi internasional dan memiliki wawasan yang luas.
  • Peningkatan penataan infrastruktur penunjang pariwisata sebagai bagian dari penguatan Sapta Pesona, mengingat begitu besarnya minat wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Buleleng.
  • Promosi kebudayaan dan pariwisata melalui penyelenggaraan event-event yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Buleleng.

                                                                                               ISI

Kabupaten Buleleng terletak di bagian paling utara Pulau Bali yang mempunyai wilayah terluas diantara 9 kabupaten dan kota di Bali/ yaitu hampir 1/3 luas Pulau Bali (± 1365,88 hektar) dengan batas/sebelah barat Kabupaten Negara; sebelah selatan Kabupaten Tabanan, Badung, dan Bangli; sebelah timur Kabupaten Karangasem dan sebelah utara Laut Jawa dan Bali. Seperti halnya dengan Bali pada umumnya, Buleleng beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 1365 mm pertahun, musim hujan berkisar atara bulan Oktober s/d April sedangkan kemarau antara bulan April s/d Oktober. (http://paketwisatakebali.com/tempatwisata/buleleng.html).

Kabupaten Buleleng, memilki potensi wisata yang tinggi. Namun sayang, kawasan objek wisata itu belum terlalu dikenal. Selain wisata pantai, Buleleng juga memiliki wisata pegunungan yang identik dengan air terjun, air terjun yang sudah popular terdapat di Buleleng yaitu air terjun Gitgit. Dan juga terdapat beberapa air terjun yang tidak kalah bagus dari air terjun Gitgit adalah air terjun sekumpul. Air terjun ini terletak di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng, berajarak sekitar 76 km dari Kota Denpasar, dan 20 km dari Kota Singaraja. Tepatnya terletak di antara perbatasan Desa Lemukih, Desa Sekumpul dan Desa Sudaji. Air terjun sekumpul dibuka atau diperkenalkan kepada publik sejak tahun 2004 oleh masyarakat sekumpul. Ramainya wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang mengunjungi air terjun ini sejak tahun 2012. Wisatawan lokal biasanya ramai pada hari liburan dan untuk wisatawan asing biasanya ramai saat akhir tahun. ( Data Survey lapangan 22 September 2015 ).

Untuk melihat air terjun Sekumpul dari dekat memang membutuhkan usaha dan perjuangan, para wisatawan yang ingin melihat dari dekat harus menuruni ratusan anak tangga yang curam di sisi tebing, namun perjalanan ini tidak akan melelahkan dikarenakan Suasana pedesaan, udara yang sejuk pepohonan yang hijau yang terdapat di sepanjang perjalanan menuju air terjun yang sangat menyejukan mata. Perbedaan air terjun sekumpul dengan air terjun lainnya yaitu, air terjun ini memiliki tujuh air terjun yang tersebar di sisi tebing yang tinggi, yang dikelilingi pepohonan hijau dan juga memiliki ketinggian yang berbeda - beda. Untuk melihat air terjun ini secara utuh para wisatawan bisa melihat dari atas tebing sepanjang perjalanan turun untuk medekati air terjun.

Tetapi untuk meningkatkan kunjungan parawisatawan ke Air Terjun Sekumpul ini perlu dikembangkanlagi. Hal – hal yang perlu ditata kembali pada kawasan air terjun ini adalah, parkir yang belum memadai, selama ini parawisatawan yang berkunjung ke air terjun sekumpul hanya bisa parkir di area halaman rumah penduduk . Maka dari itu perlunya dibuatkan area parkir khusus yang dikelola oleh pengelola air terjun. Dan juga perlunya di sediakan fasilitas – fasilitas pendukung seperti restaurant, tempat beristirahat di sepanjang jalan menuju air terjun dan juga artshop.

Untuk pemerataan kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, tanpa merusak tatanan alam. secara tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut serta untuk menjaga kelestarian alam yang belakangan ini sudah mulai terabaikan. Salah satu usaha tersebut adalah membuat suatu sarana prasarana yang medukung untuk kawasan air terjun tersebut. Sehingga diharapkan mampu memenuhi semua tujuan yang ingin dicapainya itu tujuan dari segi ekonomi, social budaya, dan ekologi dapat terpenuhi dengan baik, karena jika ketiga tujuan itu bisa terwujud dengan baik maka keseimbangan alam dapat terjaga, seperti yang terdapat dalam konsep Tri Hita Karana yaitu Palemahan, Pawongan dan juga Parahayangan. Ketiga konsep itu mengajarkan manusia selalu menjaga keharmonisan dengan alam, dengan manusia dan juga dengan Tuhan.

                                                                                 PENUTUP

 Simpulan

Pengembangan pariwisata air terjun sekumpul merupakan kebutuhan mendesak bagi Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata karena air terjun sekumpul banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara dan merupakan salah satu tempat wisata air terjun eksotis tertinggi yang ada di pulau Bali. Namun sayang belum ditunjang dengan fasilitas yang memadai seperti belum adanya fasilitas toilet dan kamar mandi yang berguna untuk bersihkan badan dan ganti pakaian serta parkir yang belum memadai, selama ini parawisatawan yang berkunjung ke air terjun sekumpul hanya bisa parkir di area halaman rumah penduduk

Saran

Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mengembangkan sektor pariwisatanya yaitu dengan menggunakan strategi pendekatan kepada masyarakat sekitar obyek wisata dan menggunakan pengembangan carrying capacity (daya dukung wisata), mengadakan pelatihan dan penyuluhan sadar wisata, melakukan promosi melalui media sosial dan elektronik, mengikuti pameran-pameran pariwisata di dalam daerah maupun diluar daerah

Pemerintah Kabupaten Buleleng harus bersinergi dengan Pokdarwis selaku pengelola obyek wisata air terjun sekumpul dalam hal pengembangan pariwisata air terjun sekumpul yaitu perlunya kemampuan dalam hal kemandirian sebagai upaya mengembangkan skill pengelolaan dan pembangunan sarana dan prasarana tanpa harus menunggu uluran bantuan dari pemerintah daerah serta melakukan study maupun riset dengan berkunjung ke obyek wisata lain yang sejenis sehingga dapat dimanfaatkan oleh pokdarwis sebagai sebuah peluang untuk mencari solusi dari permasalahan dan keterbatasan yang ada.