(0362) 3301891
bkpsdm@bulelengkab.go.id
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA AIR PANAS BANJAR SEBAGAI ATRAKSI WISATA REKREASI DI KABUPATEN BULELENG

Admin bkpsdm | 08 Oktober 2018 | 6821 kali

                                                                                      PENDAHULUAN

  Latar Belakang

Indonesia memiliki beraneka ragam flora dan fauna, serta memiliki alam yang indah jika dibandingkan dengan Negara-negara di Dunia. Di Indonesia usaha pengembangan pariwisata sangat terlambat jika dibandingkan dengan Negara Asia lainnya,   Jika dilihat dari potensi yang dimiliki oleh Indonesia jauh lebih kaya. Faktor yang menyebabkan perkembangan pariwisata di Indonesia terlambat ada dua, yaitu yang pertama kurangnya fasilitas untuk mendukung kepariwisataan, kedua kurangnya publikasi dan informasi tentang seluk beluknya kepariwisataan.

Indonesia juga mempunyai berbagai kekayaan alam dan beraneka ragam budaya yang dapat digunakan untuk daerah wisata atau daerah tujuan wisata. Kekayaan alam dan budaya dapat dijual untuk menambah devisa Negara dan untuk mempromosikan Indonesia menjadi maskot kenegaraan. Perjalanan wisata terbukti mampu meningkatkan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat, mampu meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan pajak dan devisa Negara.

Salah satunya propinsi  Bali yang sudah dikenal oleh penduduk Indonesia dan juga di mata dunia. Pulau Bali sudah sangat terkenal luas karena keramahan penduduknya dan juga karena Bali memilki keindahan alam yang indah dan juga keunikan budaya yang dapat menarik wisatawan  untuk  berkunjung ke pulau Bali.  Propinsi Bali memiliki banyak daya tarik wisata alam yang dapat dijadikan produk wisata.dimana produk wisata alam yang ada di propinsi Bali yang berada di Kabupaten Buleleng, Buleleng merupakan sebuah Kabupaten di Bali yang salah satunya kaya akan pemandangan alam bahkan dapat dikatakan Buleleng merupakan daerah yang paling lengkap serta memiliki obyek dan daya tarik yang unik sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Daya tarik berasal dari 2 faktor yakni budaya dan alamnya. Pemandangan, bukit, air terjun, kolam renang, mata air, laut di sepanjang utara kabupaten ini, tempat-tempat bersejarah, museum lontar, bangunan kerajaan dan peninggalan Belanda, pura-pura yang unik, danau, dan masih banyak lagi yang sebenarnya bisa dikembangkan menjadi objek pariwisata (http://digilib.pectra,ac.id dan dinas pariwisata provinsi Bali 2006).

Salah satu Objek Pariwisata di Kabupaten Buleleng, terletak di Kecamatan Banjar, Desa Banjar  yaitu Objek Wisata Alam Air Panas Banjar. Objek wisata  alam ini sudah sangat di kenal di mancanegara karena memiliki potensi wisata yang sangat menarik yaitu air panas alam yang bersumber dari bawah tanah dan dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan yang lebat seperti di tengah hutan. Air Panas Banjar yang mengandung belerang ini dipercaya untuk menyembuhkan penyakit kulit,dan juga beguna untuk melancarkan peredaran darah sehingga masyarakat setempat sering mengggunakan air panas ini untuk relaxation. Selain itu juga wisatawan disuguhkan dengan pemandangan alam yang menarik dan fasilitas -fasilitas penunjang dari objek wisata ini seperti restaurant, toilet, ruang ganti pakaian, loker, dan juga artshop-arshop yang menjual berbagai sovenir, sehingga wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut merasa nyaman dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk itu berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta seperti penyediaan fasilitas akomodasi yang bersifat internasional, pembangunan objek dan daya tarik wisata dan pembangunan sumber daya manusia itu sendiri. Untuk mengelola pariwisata Bali dengan baik, salah satunya dengan mengadakan penataan lingkungan.

Promosi pariwisata sudah sering dilaksanakan bahkan ke luar negri dengan mengirimkan misi kesenian . Pengembangan daerah wisata pun telah dilaksanakan namun hingga saat ini semuanya belum menunjukkan hasil yang maksimal serta memuaskan . Beberapa hal tersebut sebagai faktor penyebabnya seperti masalah kurang dikenalnya DTW itu sendiri oleh wisatawan dan kurangnya sarana serta prasarana yang memadai untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Buleleng. Lokasi Buleleng cukup jauh dari bandara menjadi salah satu penyebabnya. Lapangan terbang transit yang telah dibangun dianggap kurang layak pakai untuk penerbangan komersil. Perjalanan dari  Denpasar melalui jalur Bedugul dirasa melelahkan walaupun pemandangan alam disekitarnya sangat indah. Belum terkelolanya sumber daya alam juga menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu kurangnya atraksi pariwisata yang ditawarkan menjadikan Buleleng kurangdiminati wisatawan manca Negara (www.suarakaryaonline.com/juni,2006)

Dilihat dari salah satu Daerah Tujuan Wisata di Bali khususnya di Kabupaten Buleleng, yaitu Air Panas Banjar perlu adanya deskripsi mengenai strategi yang harus dikembangkan agar menjadi atraksi wisata yang dapat dikenal dan diminati wisatawan mancanegara. Karena Wisata Air Panas Banjar banyak memiliki potensi-potensi lain yang patut dikembangkan, selain wisata rekreasi dan air kolamnya yang alami, wisata air panas juga memiliki pemandangan alam yang sangat indah disertai dengan sungainya yang indah sangat tepat untuk dijadikan wisata bahari serta dapat dijadikan tempat refresing keluarga sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah pada khususnya serta devisa negara pada umumnya. Terlebih di sekitar  Wisata Air Panas Banjar terdapat restoran dan penginapan yang tentunya dapat menunjang atraksi wisata yang bisa dilakukan di Daerah Tujuan Wisata Air Panas Banjar. Namun potensi tersebut belum bisa dimaksimalkan karena masih memiliki kendala-kendala dalam penataan,pengelolaan dan perkembangan Wisata Air Panas Banjar.

  1. Rumusan Masalah

            Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pokok masalah sebagai berikut ”Bagaimana strategi pengembangan Wisata Air Panas Banjar sebagai atraksi wisata di Kabupaten Buleleng dalam meningkatkan kunjungan wisatawan?”

 Tujuan Penulisan

Untuk mendeskripsikan strategi pengembangan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Air Panas Banjar dan agar dapat dikenal luas oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri

 Manfaat Penulisan

  1. Manfaat Bagi Pemerintah
  2. Memberikan informasi tentang profil Wisata Air Panas Banjar agar bisa diarahkan untuk menjadi lebih baik sehingga pendapatan daerah juga akan semakin meningkat.
  3. Sebagai sumbangan pemikiran pada instansi-instansi terkait dalam rangka perencanaan pengembangan kepariwisataan.
  4. Untuk Wisata Air Panas Banjar

Untuk meningkatkan segala fasilitas bangunan dan landscape agar dapat bersaing dengan DTW lainnya, menjadi salah satu DTW favorit di Bali kemudian menjadi wisata nasional dan dapat menaruh nama di mata dunia.

                                                                                    Pembahasan

Dari potensi – potensi yang dimiliki oleh Wisata Air Panas Banjar sebagai daya tarik wisata, kegiatan wisata atau atraksi wisata yang dapat dilakukan adalah wisatawan yang datang ke Obyek Wisata ini bersantai sambil mandi di kolam air panas yang dipercaya dapat memulihkan penyakit, serta dapat memulihkan kejernihan pikiran, mendapat inspirasi, kesegaran baru dengan menikmati suasana keindahan alam yang masih alami lengkap dengan Fauna seperti kicauan burung di alam bebas, dan untuk refreshing. Kegiatan semacam tersebut dapat dikatakan sebagai kegiatan wisata, karena segala bentuk kegiatan wisata adalah untuk bersantai – santai dan bersenang – senang.

Penilaian terhadap Wisata Air Panas Banjar oleh wisatawan yang terdiri dari beberapa aspek yaitu mengenai potensi alam, pemandu wisata, karyawan, keamanan, penilaian pengunjung, fasilitas, aksesibilitas, kebersihan, dan aktivitas pengunjung. Daerah tujuan wisata harus didukung empat komponen utama atau yang dikenal dengan istilah “4A” yaitu : a) Atraksi (attraction), b) Fasilitas (amenities), c) Aksesbilitas (access), dan d) Pelayanan tambahan (ancillary services) (Cooper, et al 1993 dalam Suwena dan Widyatmaja, 2010).

 Strategi yang akan dibahas berikut ini yaitu (Rankuti; 2005):

  1. Strategi Strength Opportunity (SO)
  1. Bekerja sama dengan pihak lain yang tidak memiliki manfaat seperti Objek Wisata Air Panas Banjar. Pihak lain yang dimaksud seperti jasa penginapan (hotel, villa, dan lainnya) dan agen – agen perjalanan wisata (Tour and Travel). Dalam melakukan kerjasama ini, Objek Wisata Air Panas Banjar memberikan harga khusus kepada pihak yang diajak bekerjasama. Objek Wisata Air Panas Banjar juga memberikan informasi mengenai manfaat yang dimiliki, kepada pihak – pihak yang akan diajak bekerjasama tersebut, manfaatnya yaitu kolam air panas yang mengandung belerang yang bermanfaat untuk penyembuhan penyakit kulit, dan merupakan satu – satunya Objek Wisata Air Panas yang berada di Desa Banjar Kabupaten Buleleng.
  2. Memberikan pendidikan bahasa inggris tambahan kepada karyawan mengenai kegiatan keagamaan yang ada di sekitar objek wisata. Kegiatan keagamaan yang sering diadakan di areal objek wisata sering menarik wisatawan yang ingin tahu mengenai budaya desa adat Banjar. Segungga dirasa perlu memberikan training khusus bahasa inggris tambahan mengenai kegiatan keagamaan yang dapat menarik minat wisatawan untuk lebih tertarik mengetahui dan mengenal budaya adat daerah

 

  1. Strategi Strength Threats (ST)
  1. Untuk dapat menghindari ancaman (threats) eksternal yang dialami Objek Wisata Air Panas Banjar yaitu dengan menggunakan semua kekuatan (strength) yang ada di Objek Wisata Air Panas Banjar. Ancaman eksternal seperti premanisme, teroris, pengemis, hewan liar dapat diatasi oleh petugas keamanan yaitu polisi pariwisata yang merupakan sub dari ancillary service dan merupakan kekuatan dari Objek Wisata Air Panas Banjar.
  2. Membuat program kebersihan areal objek wisata bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah, masyarakat dan pihak pengelola Objek Wisata Air Panas Banjar. Bila kebersihan di objek wisata sangat baik, secara langsung ini akan berdampak baik pula untuk menjadikan Objek Wisata Air Panas Banjar sebagai atraksi wisata di Kabupaten Buleleng.
  3. Membuat program special offer atau paket. Untuk dapat menghadapi pesaing lain misalnya dengan memberikan potongan harga (harga khusus) kepada anak dibawah 5 tahun serta memberikan paket kunjungan 10 kali berkunjung, mendapatkan 1 kali gratis berkunjung (jumlah 10 tiket ditambah 1 tiket gratis) dan bisa juga memberikan soft drink setiap pembelian 2 tiket masuk objek wisata. Dengan melakukan special offer atau paket, wisatawan akan merasa sangat tertarik untuk berkunjung ke Objek Wisata Air Panas Banjar karena memiliki nilai lebih contohnya dari special offer atau paket tersebut.

 

  1. Strategi Weakness Opportunity (WO)
  1. Melakukan promosi dan pemasaran media periklanan (advertising). Seperti lewat brosur – brosur, internet dan media lain mengenai fasilitas yang dimiliki seperti bungalows, SPA dan mengenai profit objek wisata, sehingga Objek Wisata Air Panas Banjar dapat dikenal secara luas.
  2. Masyarakat dan pemerintah daerah bersama sama ikut menjaga kebersihan. Baik itu di dalam objek wisata itu sendiri maupun di areal objek wisata. Salah satunya yang sangat gampang dilakukan yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, baik juga hal – hal lain yang menyangkut dengan kebersihan yang dilakukan.
  3. Menampilkan seni tari setiap akhir pekan. Dengan menampilkan seni tari setiap akhir pekan merupakan suatu bagian dari kebudayaan daerah yang dapat dijadikan atraksi wisata untuk menarik minat wisatawan ke Objek Wisata Air Panas Banjar sehingga banyak dikunjungi wisatawan, dimana wisatawan akan merasa betah maka perlu diadakannya pementasan seni tari setiap akhir pekan misalnya tari jogged yang merupakan kesenian daerah Buleleng, selain itu pementasan tari tersebut juga dapat digunakan untuk memperkenalkan kebudayaan daerah Buleleng dan dapat menjadikan Objek Wisata Air Panas Banjar sebagai atraksi wisata. Nantinya dari pementasan tersebut dapat mempromosikan kesenian budaya yang tentunya akan melestarikan kebudayaan kita sendiri yang ada di Bali.
  4. Pihak pemerintah daerah dan pihak pengelola air panas lebih memperhatikan access menuju objek wisata ini, dengan memperbaiki atau melakukan pengaspalan ulang dan juga menebang pohon – pohon yang dirasa sangat mengganggu aksesibilitas menuju objek wisata sehingga, wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Air Panas Banjar merasa nyaman dan tidak menghambat perjalanan mereka saat menuju objek wisata dikarenakan mudahnya access menuju Objek Wisata Air Panas Banjar.
  5. Pengadaan pemandu wisata yang berkompeten dalam bidangnya karena pemandu wisata berfungsi memberikan informasi mengenai Objek Wisata Air Panas Banjar dan mampu berbahasa inggris yang baik. Sehingga ini dapat memudahkan wisatawan asing yang berkunjung ke Objek Wisata Air Panas Banjar mendapatkan informasi yang ingin wisatawan ketahui mengenai Objek Wisata Air Panas Banjar.

 

  1. Strategi Weakness Threats (WT)
  1. Menggencarkan program promosi yaitu dengan melakukan promosi dan pemasaran dengan menggunakan media periklanan (advertising). Seperti lewat : brosur – brosur, internet dan media lain mengenai fasilitas yang dimiliki seperti bungalows, SPA, dan mengenai profil objek wisata, sehingga Objek Wisata Air Panas Banjar dapat dikenal secara luas.
  2. Menambah tenaga ekstra di bidang penataan lingkungan mengenai kebersihan di Objek Wisata Air Panas Banjar dimana masyarakat dan pemerintah daerah ikut bekerjasama didalam menjaga kebersihan di areal objek wisata, sehingga wisatawan yang datang merasa betah dan nyaman berkunjung ke Objek Wisata Air Panas Banjar.

 

                                                                                         PENUTUP

 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menjadikan Daya Tarik Wisata Air Panas Banjar sebagai atraksi wisata di Kabupaten Buleleng perlu dilakukan promosi dan pemasaran serta meningkatan mutu SDM yang berkompeten, hal ini disebabkan oleh :

  1. Wisata Air Panas Banjar kurang memanfaatkan peluang (opportunity) yang ada serta kurang menggunakan kekuatan (strength) yang dimiliki seperti Atraksi (attraction), fasilitas (amenities) dan pelayanan tambahan (ancillary service).
  2. Keadaan aksesibilitas (access) di wisata air panas banjar masih kurang, karena jalan yang dilalui menuju DTW ini banyak terdapat kerusakan pada aspal atau terdapat jalan berlubang dan juga banyak pohon – pohon yang tumbang yang melewati pembatas jalan, sehingga mengurangi kenyamanan berkendara yang dilalui oleh wisatawan yang berkunjung ke Wisata Air Panas Banjar.
  3. Pemandu wisata di Wisata Air Panas Banjar dinilai kurang karena tidak ada pemandu wisata. Hal ini membuat wisatawan asing yang berkunjung sebagian besar mengajak guide pribadi untuk memberikan informasi mengenai Daya Tarik Wisata Air Panas Banjar.
  4. Kebersihan objek wisata yang masih kurang dikarenakan masih banyak sampah-sampah organik dan anorganik yang berserakan, disebabkan kurangnnya kepedulian mereka terhadap kebersihan Wisata Air Panas Banjar.
  5. Kurangnya promosi dan pemasaran terhadap Wisata Air Panas Banjar.
  6. Saran - saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran untuk pengembangan Daya Tarik Wisata Air Panas Banjar sebagai Atraksi Wisata di Kabupaten Buleleng, adalah :

  1. Untuk dapat menjadikan obyek wisata menjadi tempat atraksi wisata, maka perlu diadakan tontonan kesenian-kesenian untuk memperkenalkan kepada wisatawan, khususnya wisatawan asing yaitu salah satu kesenian yang berasal dari buleleng seperti tarian jogged dan maupun kesenian lainnya. Hal ini dapat menarik wisatawan yang berkunjung dan pastinya wisatawan akan merasa betah dan tertarik untuk menginap.
  2. Sebaiknya promosi tentang Wisata Air Panas Banjar perlu ditingkatkan lagi, baik dari media internet maupun brosur-brosur yang bisa disebarkan di Air Port agar para wisatawan tahu akan objek wisata yang menarik di Kabupaten Buleleng. Diharapkan juga untuk pihak pemerintah harus ikut turun tangan dalam pengembangan objek wisata ini. Karena kunci sukses untuk mengembangkan pariwisata Buleleng adalah harus dilakukan dengan serius dan dijalankan dengan baik, tentunya dengan dukungan dari semua pihak yang ada di Kabupaten Buleleng.
  3. Dilihat dari aspek yang dinilai, pengembangan fauna dirasa kurang tersedia di objek wisata air panas. Karena ini merupakan salah satu modal atraksi wisata, yang dapat mempengaruhi untuk peningkatan kunjungan wisatawan. Tidak hanya mengandalkan fauna yang berada di alam bebas saja, karena keberadaannya jarang. Maka dari itu perlu adanya penangkaran hewan seperti yang dulu penah dilakukan, tetapi karena kurang kepedulian pegawai hewan tersebut menjadi mati. Untuk lebih mendukung dalam mewujudkan objek wisata menjadi atraksi wisata perlu adanya pemeliharaan hewan dan dilindungi keberadaannya.
  4. Dilihat dari aspek yang dinilai oleh wisatawan seperti, jalan atau aksesbilitas (access) menuju objek wisata ini dirasa perlu penanganan karena masih ada jalan yang rusak, dan jalan dibuat lebih lebar agar kendaraan yang lewat dari dua arah mampu lewat dan tidak ada kemacetan karena untuk saat ini jalan hanya bisa dilalui 1 kendaraan roda empat saja, seharusnya pihak pemerintah dan pihak pengelola air panas lebih memperhatikan acces menuju objek wisata ini, dengan memperbaiki atau melakukan pengaspalan ulang dan juga menebang pohon – pohon yang dirasa sangat mengganggu aksesibilitas menuju objek wisata sehingga, wisatawan yang berkunjung ke DTW Air Panas Banjar merasa nyaman dan tidak menghambat perjalanan saat melalui jalan menuju tempat objek wisata.
  5. Dilihat dari aspek fasilitas seperti bungalows semestinya, pihak managemen memberikan informasi yang lengkap mengenai fasilitas yang tersedia seperti bungalows di objek wisata salah satunya dari brosur yang lengkap, agar bisa memberikan pelayanan langsung tanpa harus wisatawan yang mencari tahu sendiri.
  6. Dari aspek pemandu wisata, peran pemandu wisata sangat penting untuk memperkenalkan tentang sejarah dan profil objek wisata kepada wisatawan. Maka dari itu hendaknya di air panas banjar terdapat pemandu wisata yang mengetahui dengan benar tentang Daya Tarik Wisata Air Panas Banjar.
  7. Selain itu juga bisa dilakukan oleh masyarakat penduduk setempat adalah utamanya mereka sangat mendukung akan keberadaan Wisata Air Panas Banjar. Sudah sepatutnya masyarakat penduduk setempat harus mampu mendukung apabila daerah tempat tinggal mereka dijadikan sebagai tempat atraksi wisata. Tentunya dukungan tersebut ditunjukkan dengan cara turut serta membantu menjaga kelestarian, keamanan, dan kebersihan.