Sekretaris BKPSDM Kabupaten Buleleng, I Wayan Duala Artayasa, S.Sos.,M.Si didampingi Analis Kepegawaian Ahli Muda Sub Koordinator Diklat Penjenjangan, I Gede Arsana, S.Sos memberikan Pengarahan dan Pembekalan Peserta Latsar CPNS Golongan II Angkatan X Kabupaten Buleleng, bertempat di Ruang Rapat Kantor BKPSDM, Selasa (12/7).
Pengarahan ini diikuti sebanyak 49 peserta yang akan mengikuti Latsar dari tanggal 13 Juli sampai dengan 21 September 2022.
Dalam pengarahannya, Sekban Duala menyampaikan beberapa hal penting dalam mengikuti pelaksanaan Latsar di BKPSDM Provinsi Bali yang pelaksanaanya bertempat di Hotel Nirmala Denpasar berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 Tahun 2021.
Tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk ASN yang profesional lewat pembentukan sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, dan tak kalah penting adalah kompetensi teknis dalam bidang tugas masing-masing, yang menjadi pondasi dalam melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. “ Latsar ini tujuannya bukan sekadar menghilangkan huruf “C” dari “CPNS” namun yang jauh lebih penting, kegiatan ini adalah proses untuk mencetak tunas baru dalam proses pembentukan karakter ASN yang berkualitas dan mampu membangun jejaring kerja. Tentunya ini juga akan mendukung terwujudnya PNS yang BerAKHLAK, yang berorientasi pada Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kalaboratif. Ujar Sekbam BKPSDM.
Sekban Duala juga mengatakan, Latsar ini adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang dan Peserta Latsar CPNS diharapkan selalu Dispilin dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Panitia BKPSDM Provinsi Bali.
Terakhir beliau berpesan, semoga hasil dari Latsar ini menjadikan kalian sebagai PNS yang bisa menciptakan Birokrasi Dambaan yang melayani dengan sikap, perhatian dan perlakuan dengan berorientasi pada pelayanan.